Foto Bupati Lucky Hakim di dampingi wakil Bupati Syaefudin memberikan klarifikasi pergi ke Jepang usai pimpin apel gabungan,Selasa (8/4/2025).
Breportase.com, Indramayu,- Bupati Indramayu Lucky Hakim didampingi Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin dan sekertaris Daerah kabupaten Indramayu Aef Surahman hari ini mulai bekerja setelah menjalankan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Sebelumnya, Bupati Indramayu Lucky Hakim memimpin Apel pagi Gabungan di Alun alun Indramayu. Hal ini dalam rangka peningkatan disiplin ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang di hadiri Camat, Kepala UPTD dan kasubag TU.
Dihadapan awak media. Bupati Indramayu Lucky Hakim menyampaikan Minal aidzin walfaizin 1 Syawal 1446 Hijriah kepada seluruh masyarakat kabupaten Indramayu atas kesalahan dan kekurangan.
"Mungkin kami bekerja semampu kami dan tentu banyak kekurangan. Sekali lagi kami ucapkan mohon maaf dan akan kami optimalkan ke depannya,"kata Lucky Hakim usai Laksanakan Apel pagi Gabungan di alun alun Indramayu, Selasa (8/4/2025).
Menyikapi yang ramai di medsos dan media soal kepergiannya ke Jepang. Bupati kabupaten Indramayu Lucky Hakim menceritakan sedikit kepergian ke Jepang.
"Rencana ke Jepang bersama keluarga itu memang sudah saya rencanakan tahun lalu. Bahkan tahun lalu, ketika masa kampanye itu saya sudah bersama keluarga karena pas kampanye itu kan memang saya tuh setiap hari pergi itu enggak pernah ke rumah, enggak pernah sama anak, enggak pernah sama keluarga. Jadi saya bilang nanti setelah terpilih nanti mau cuti pergi ke luar negeri," ucap Lucky.
Lucky menuturkan, Rencana kepergiannya bersama keluarga yang sudah direncanakan sejak jauh jauh hari. "saya beli tiket tuh bulan Desember 2024, dan saya bisa tunjukkan bukti bukti saya beli tiket bulan Desember setelah Pilkada atau sebelum dilantik, saya sudah beli tiketnya dari tanggal 2 sampai tanggal 12 atau tanggal 11, karena bayangan saya anak anak libur sekolah,"tutur Lucky .
Sebelumnya, menjelang keberangkatan itu puasa awal dan, Lucky sempat meminta kepada staf bikin ini bikin surat izin buat luar negeri selama 3 hari, berhubungan dengan melihat adanya hari kerja yang bakal kena pelanggaran yakni tanggal 8 sampai 10. Namun, izin yang diajukan Stap tertolak.Karena sudah di bawah 14 hari kerja." saya bilang loh kan masih lama. lalu Oh enggak pak bukan masalah lama harinya. Tapi lama hari kerjanya,"katanya.
Setelah surat ijinnya tertolak. Lucky Hakim memutuskan untuk merubah tiket ijin pulang, "jadi pulangnya saya buat tanggal 6 malam, dan sampai sini tanggal 7. Mungkin sudah di frame kepala saya ini saya, mungkin saya salah mengartikan bahwa hari itu adalah hari kerja.Di kepala saya adalah hari kerja karena buktinya ketika kita masukkan izin tidak bisa di bawah 14 hari kerja, padahal masih lebih dari sekitar 17 hari. Kalau enggak salah, tapi definisi hari di mata aplikasi itu adalah hari kerja. Jadi saya berasumsi oh yang enggak boleh itu hari kerja ya sudah saya undur dan saya majukan berangkatnya tanggal 16, dan pulangnya tanggal 7 sudah sampai, maka tanggal 8 saya sudah bisa kerja seperti hari ini nih,Jadi ya bayangan saya semuanya baik baik saja. Eh ternyata pas saya pergi di sana. Persepsi saya tentang hari itu salah, maka dari itu saya langsung menghubungi pak gubernur."tandasnya.
Lucky menambahkan, dirinya tidak hanya bercakapan dengan Gubernur,tetapi juga harus menjelaskan ke Kementerian dalam negeri untuk memberikan klarifikasi apakah saya salah? Dan, Saya merasa salah, karena saya salah dalam mengartikan hari itu adalah hari kerja. Sementara dikepala saya hari itu adalah hari kerja atau hari libur, tapi ternyata sampai saat ini saya juga belum tahu yang sebenarnya kalau itu hari kerja atau hari libur gitu karena kan ada pasal di di undang undang nomor 23 tuh, jadi enggak boleh pergi keluar negeri dan tidak boleh berpergian selama 7 hari berturut turut. Kalau 7 hari nggak nggak ada di tempat itu bisa kena sanksi dan diberikan sanksi tertulis terus. Apalagi kalau misalnya satu bulan jadi definisi saya itu hari kerja ya saya sebenarnya cuma salah persepsi itu salah.
"Harusnya saya lebih cerdas, maka dari itu saya akan hadir memenuhi panggilan mendagri tersebut.Saya tahu saya juga salah penafsiran hari, dan salahnya saya matanya enggak jelalatan nanya ke kiri kanan karena saya enggak tau kalau ada surat edaran. Memang ada surat edaran tersebut mungkin karena bertumpuknya surat disatu hari itu.Tapi, sampai saat ini saya minta untuk nyari surat tersebut dan belum ketemu suratnya, tapi saya akui salah,"pungkasnya.
Redaktur: Nanang Asmari