Suyamto (Tengah) Salah Satu Korban Yang Selamat Tragedi Insiden 1974 Pioneer Transmigran Boyolali.Foto Khaer
Breportase.com,Indramayu -Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), melakukan ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, pada Kamis, 8 Desember 2022
Kegiatan ziarah ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) Tahun 2022, yang jatuh setiap bulan Desember.
Dalam ziarah ini melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan dan doa kepada pionir transmigrasi yang gugur pada tragedi tahun 1974.
Dalam peristiwa naas tersebut, rombongan transmigran asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang berjumlah 70 orang, mengalami musibah kecelakaan ketika hendak menuju ke UPT Rumbia Lampung. Kecelakaan itu merengut nyawa sebanyak 67 orang.
Kejadian bermula saat bus pembawa transmigran asal Boyolali tersebut melewati jembatan darurat, lalu tergelincir dan terperosok ke sungai Sewo Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Di antara rombongan yang mengalami musibah tersebut, terdapat tiga orang yang selamat salah satunya Yaitu Suyamto asal Ngandong, Kabupaten Boyolali
Salah satu korban selamat Suyamto usai gelaran tabur bunga mengutarakan, bermula saat warga transmigran yang menggunakan sekitar 4 bus bertolak dari boyolali hendak menuju lampung, namun nahas mobil yang di tumpanginya mengalami musibah kecelakaan teegelincir di jembatan sewo sekitar pukul 04:00 WIB, dimana jembatan kala itu masih dari pohon kelapa, hanya dirinya beserta 2 yang selamat
" Itu warga transmigran Boyolali, Jawa Tengah di berangakat ke Lampung menggunakan kurang lebihnya 4 bis, itu kurang lebih sampai kejadian kecelakaan itu kurang lebih sekitat jam 4 pagi, dan jembatan itu dulunya masih pake pohon kelapa," tuturnya
Suyamto juga menceritakan, saat musibah kejadian tersebut posisi duduk berada di tengah, kemudian tidak sadarkan diri tahu-tahu sudah di evakuasi berada di luar
" Saya posisinya di tengah-tengah, saya tidak nda sadar tiba-tiba saya sudah di luar," ujarnya
Masih kata ia, ketika insiden kecelakan terjadi dirinya baru berusia 11 tahun. menurutnya peristiwa nahas tersebut merupakan musibah tak terduga hanya kehendak Tuhan
" Waktu itu saya masih berumur 11 tahun. Ini musibah yang tidak terduga" tandasnya
Reporter: Khaer