Breportase.com,Subang- Korban kekerasan seksual atau perkosaan yang masih berstatus pelajar SMP hingga kini terbaring di ruang perawatan RSUD Ciereng, Subang sejak 9 Juni lalu. Korban berusia 14 tahun asal Kecamatan Sukasari, Subang itu diperkosa 3 orang dan dicekoki minuman keras.
Keterangan yang diperoleh dari keluarga korban, sebut saja kalau korban itu Bunga (14) dirudapaksa sekira bulan Mei 2023 di sebuah pabrik penggilingan beras. “Saat itu korban dihubungi rekannya E(15) dan meminta ditemani untuk membeli martabak di wilayah pasar Pamanukan pada pertengahan bulan Mei, tepatnya 18 Mei 2023 malam,” kata Karnalim (64), orang tua korban, Minggu (18/6/2023).
Permintaan temannya tersebut dipenuhi oleh korban, tetapi setelah membeli martabak. Malah diajak untuk nongkrong di Pabrik Beras di Sukasari. Ternyata di sana sudah ada A (17),M (17) dan S (17) masih warga Sukasari, yang sedang minum-minuman keras. Korban pun dipaksa untuk ikut minum minuman keras tersebut.
“Tiga orang itu melakukan pemerkosaan terhadap anak saya,” katanya dan sewaktu korban tidak menceritakan apa yang dialaminya tetapi mengaku jatuh dari motor dan berobat ke rumah sakit.
Namun, ketika diperiksa, ternyata korban mengalami pendarahan hebat pada kelaminnya. Akhirnya setelah didesak, korban mengakui bahwa ia diperkosa oleh para pelaku.
“Saya ingin mereka dihukum seberat-beratnya,” pintanya.
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Subang telah memberikan pendampingan kepada korban melalui DP2KBP3A.
Termasuk Ketua KPAD Subang, Hj Merry Meriam, mengatakan bahwa perbuatan para pelaku tidak dapat dibenarkan dan harus dihukum seberat-beratnya. Pihaknya telah bekerja sama dengan DP2KBP3A Kabupaten Subang untuk memberikan pendampingan dengan melibatkan seorang psikolog.
Direktur RSUD Subang, dr.H. Achmad Nasuhi yang dihubungi terpisah saat mendampingi Bupati Subang, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan penanganan maksimal terhadap korban dengan memanfaatkan peralatan dan dokter spesialis
Dr Achmad Nasuhi Mengatakan, kalau pendarahan dari organ dari organ kelaminnya itu tidak mau berhenti. “Penanganan salah satunya dengan transaksi darah trombosit berupa 6 labu WB dan 3 labu PRC ternyata masih belum ada kenaikan Hb secara signifikan,” katanya.
Korban dicurigai sebelum kejadian ada anemia aplastika atau mengidap penyakit autoimun. ” Sampai saat ini kritis dan soal bakal dirujuk tidaknya tergantung keputusan dari dokter spesialis anak yang merawatnya,”pungkasnya.
Bupati Subang H. Ruhimat yang akrab disapa Kang Jimat, menjenguk korban dan memberikan motivasi kepada korban dan kepada kedua orang tua korban untuk selalu bersabar dan mengambil hikmah dari sebuah kejadian.
“Cepat sembuh, semoga ada hikmah dibalik semua ini, sing sabar ya,”ucapnya.
Terkait tersangka pada kasus tersebut, Kang Jimat menyatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh minum-minuman keras yang sering meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, dirinya berharap semua pihak jauhi hal tersebut.
“Ini merupakan akibat dari lepas kontrol dari minum-minuman, saya menghimbau kepada semua pihak jauhi hal seperti itu.
Untuk tindak lanjut kasus, Kang Jimat menyatakan bahwa dirinya akan segera berdiskusi dengan pihak kepolisian, dan menyatakan bahwa kasus tersebut harus segera diusut tuntas.
“Alhamdulillah dari KPAD sudah turun, dan saya pun akan berdiskusi dengan pihak kepolisian, karena ini harus di usut tuntas,”ungkapnya.
Kang Jimat pun berpesan kepada RSUD Subang untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pasien.
“Tolong maksimalkan pelayanan.”pinta Bupati kepada Direktur RSUD Ciereng Subang
Reporter: Permana
Redaktur: Nanang Asmari