Breportase.com, Indramayu,-Siang itu, Selasa 24 Juni 2025, belasan pemuda sedang berkumpul di sebuah warung kecil di sisi dinding kusam bagian luar stadion Tridaya kabupaten Indramayu.
Sambil menikmati seduhan kopi manis plus air mineral serta rokok di tangan, mereka membereskan seperangkat drum dan yel-yel yang akan dinyanyikan di dalam stadion.
Ari (nama samaran) dan teman-temannya datang sejauh lebih dari 30 kilometer dari Terisi, sebuah kecamatan di wilayah Indramayu barat, menuju kawasan Sport Center untuk memberikan dukungan bagi tim sepak bola kecamatannya yang akan bertanding melawan tim kecamatan Jatibarang di bawah usia 18 tahun (U18).
Suara lantang Ari cs. dari sisi lapangan mungkin hanya sampai di sore hari itu saja setelah tim Terisi U18 harus mengakui keunggulan tim Jatibarang U18 dengan skor 0-2. Tetapi ada hal bernilai yang ditunjukan oleh mereka : _Antusiasme Sepak Bola_.
Pertandingan itu adalah laga ke-12 atau hari keenam dari pelaksanaan turnamen. Kompetisi yang diberi label Bupati Cup U18 itu dilaksanakan dari tanggal 19 Juni sampai dengan 6 Juli 2025. Menggunakan sistem gugur _(knock-out)_, total 31 pertandingan diselenggarakan di Stadion Tridaya dengan jumlah tim peserta 31 tim, sesuai dengan jumlah kecamatan di kabupaten Indramayu.
Dikutip dari akun media sosial _Diskominfo Indramayu_, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengatakan bahwa turnamen ini diselenggarakan sebagai bentuk pencarian bakat sepak bola dari Indramayu dan penerapan kegiatan positif bagi pemuda melalui olahraga. “Semangatnya harus terus dijaga. Ini positif sekali. Buat anak-anak muda jangan sampai salah menyalurkan energinya. Jangan tawuran. Dengan semangat olahraga, kita juga dapat menghindari narkoba. Ini yang paling penting”, ujarnya.
Penyelenggaraan turnamen sepak bola level kabupaten ini seperti menjadi _trigger_ atau pemantik bagi insan sepak bola di Indramayu. Setiap kecamatan mempersiapkan tim. Ada yang terkoordinir dengan rapih; pembentukan tim kepelatihan, bantuan finansial yang didukung oleh Pemerintah Desa dan sponsor-sponsor tambahan melalui mediasi Camat. Atau ada juga yang dilakukan dengan cara mandiri berbekal ‘jiwa relawan khas maniak bola.’
"Saya sangat senang bisa ikut bermain di Stadion Tridaya dalam turnamen (Bupati Cup U18) ini. Latihan saya dengan tim jadi terjadwal karena ada target yang ingin dicapai. Alhamdulillah tadi menang.", ucap salah satu pemain tim Tukdana U18 setelah laga melawan Arahan U18.
Kompetisi yang konsisten
Sepak bola itu sebuah kemeriahan. Di tengah ramainya pergelaran turnamen sepak bola antar kampung (tarkam) yang rutin terlaksana di beberapa desa, pengadaan event sepak bola yang resmi sesuai regulasi PSSI juga sangat perlu diadakan demi terciptanya kualitas sepak bola di Indramayu itu sendiri. ASKAB, selalu 'kepanjangan tangan' dari federasi di level kabupaten, dituntut harus aktif dan pandai berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk Pemerintah Daerah, untuk menjalankan kompetisi yang sah dan menghidupkan dan memeriahkan sepak bola di kota Mangga.
Bagi tim peserta, dana operasional untuk olahraga ini memang tidak sedikit, tapi dapat ditekan jika kompetisi dikelola secara profesional. Sebagai perbandingan dapat diambil contoh untuk satu parameter di level amatir kompetisi antar kampung. Berdasarkan informasi dari salah satu ofisial tim tarkam yang rutin mengikuti turnamen tarkam di desa Sidadadi kecamatan Haurgeulis, bahwa setiap tim bisa menghabiskan kocek 3 sampai 6 juta hanya untuk membayar jasa pemain dalam satu kali pertandingan. Itu belum termasuk biaya operasional yang lain. Nilai tersebut mungkin bisa dimanfaatkan sebagai operasional untuk beberapa pertandingan di turnamen kelompok umur, seperti tim U18 di Bupati Cup ini.
Official tim kecamatan Bongas U18, Banuji, ketika dihubungi awak media memaparkan bahwa kompetisi seperti ini perlu diadakan rutin setiap tahun. "Kita butuh wadah untuk bermain bola secara reguler. Anak-anak dan pemuda Indramayu banyak yang hobi bola, suka bermain sepak bola. Turnamen yang rutin dan berjenjang akan sangat bagus untuk perkembangan sepak bola di Indramayu. Ini olahraga rakyat dan membutuhkan operasional yang tidak sedikit. Saya berharap Pemkab dan ASKAB PSSI Indramayu dapat konsisten menyelenggarakan event seperti Bupati Cup U18 ini.", pungkasnya.
Semua insan sepak bola di Bumi Wiralodra punya harapan yang tinggi terhadap olahraga paling populer ini. Pengelolaan yang profesional, kompetisi yang konsisten dan terstruktur, dukungan dan kolaborasi yang kuat dari Pemerintah dan swasta sehingga akan menciptakan kualitas bal-balan yang bagus dan memberikan sebuah kebanggaan tersendiri untuk masyarakat Indramayu. Setidaknya wong Dermayu bisa melihat pemain-pemain asli dari Indramayu yang bermain di Tim Nasional. Atau klub-klub asal Indramayu, entah itu Persindra Indramayu atau yang terbaru, Indramayu United , dapat berlaga di level teratas dan disaksikan di layar televisi. Sangat bangga bukan?
Reporter : Hafid Nurdiansyah