Camat Kroya Saprudin mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan agar desa Sumberjaya mempersiapkan Indramayu sehat. Salah satunya bebas dari buang air besar di tempat terbuka, ungkapnya.
"Sengaja kita menunjuk Desa Sumberjaya,mengingat kondisi kependudukannya yang sangat padat. Dengan mendukung program Bupati Indramayu.Desa Sumberjaya di diharapkan untuk menerapkan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan," Kata Camat Kroya Saprudin, Jumat (23/9/2022).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Temiyang Dr. Rosid Muhamad Nur menuturkan, kunjungan di desa Sumberjaya bersama pemerintah kecamatan Kroya salah satunya untuk menciptakan masyarakat sehat dengan tidak membuang Air Besar di tempat terbuka, jelasnya.
"Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS/open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak-semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara, dan air,"ujar Dr. Rosid Muhammad Nur.
Bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan disebut tinja. Dalam keadaan normal susunan tinja sekitar 75% meruapkan air dan 15% zat padat yang terdiri dari bakteri mati (30%) lemak (10-20%), zat anorganik (10-20%) protein (2-3%) dan sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna (30%). Tinja yang dibuang sembarangan akan menimbulkan berbagai permasalahan antara lain miroba, materi organik, telur cacing dan Nutrien,.
"Insyallah untuk kedepan, Sumberjaya adalah Contoh sebagai salah satu desa yang berada di kecamatan Kroya 100% masyarakatnya telah BAB di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan prilaku kolektif terkait pilar 1 dan pilar 5 STPBM," Pungkasnya.