Taman Hutan Kota Bekasi (Dokumen Pribadi Nayla Salsabila)
Breportase.com,Bekasi- Taman Hutan Kota Bekasi menjadi sorotan utama setelah diresmikan oleh Dr. H. Rahmat Efendi pada 2012 silam. Hutan kota yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk beraktivitas.
Taman Hutan Kota Bekasi terletak di lokasi yang sangat strategis, tepat di belakang Gelanggang Olahraga (GOR) Patriot Chandrabaga dan diapit oleh pusat perekonomian Kota Bekasi, seperti Bekasi Cyber Park, Mall Metropolitan, Summarecon Mall Bekasi, Mega Bekasi dan Grand Metropolitan yang memudahkan masyarakat untuk mengunjungi hutan kota tersebut.
Pada awal mula pendiriannya, Taman Hutan Kota Bekasi ini digadang-gadang menjadi paru-paru bagi Kota Patriot. Taman terluas di Bekasi, memiliki tujuh ribu jenis pohon, seperti Pohon Mahoni, Ketapang, Kecapi dan lain sebagainya. Dilengkapi fasilitas yang sangat mumpuni, diharapkan hutan kota ini dapat menjadi tempat rekreasi, berolahraga, atau sekedar menikmati suasana sejuknya pepohonan.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Taman Hutan Kota Bekasi semakin memprihatinkan. Kondisi yang semakin minim perawatan, membuat masyarakat semakin merasa tidak nyaman untuk mengunjungi dan beraktivitas disana. Sebetulnya, hutan kota ini dilengkapi fasilitas jogging track, ruang bermain anak, gym, gazebo, arena sepatu roda dan skateboard hingga fasilitas MCK dan musala.
Namun, semua fasilitas yang disediakan telah beralih fungsi. Gazebo yang terletak di bawah pepohonan rindang, kini menjadi tempat istirahat para pemulung dan mengepul barang bekas hingga tempat berjualan. Sementara, fasilitas taman bermain anak kini sudah tak ideal lagi untuk digunakan. Wahana permainan sudah berkarat dan posisinya sudah miring kiri dan ada pula yang miring kanan. Sehingga semua permainan tak aman lagi untuk digunakan.
Daun-daun kering yang berjatuhan, memenuhi seluruh area hutan kota ini. Jogging track tertutup dedaunan, bahkan sampah-sampah berserakan mengurangi kenyamanan pengunjung saat berolahraga atau sekedar bermain. Taman Hutan Kota Bekasi, tak lagi sedap dipandang mata.
“Setiap pagi, sebelum berangkat kerja Saya selalu menyempatkan untuk berolahraga di hutan kota ini, tapi semakin lama saya merasa tidak nyaman karena fasilitas yang semakin memburuk, sampah-sampah semakin berserakan bahkan fasilitis semakin semrawut. Kadang kalau saya lagi jogging sering digigit nyamuk, mencium bau tidak sedap dari sampah dan asap pembakaran daun kering,” ujar Annis warga asli Kota Bekasi.
Para pedagang yang berjualan disekitarnya, berupaya untuk mengurangi sampah yang ada dan daun kering yang berserakan dengan cara dibakar di area hutan kota ini. Namun upaya ini malah merusak fungsi hutan kota yang tadinya menjadi paru-paru bagi Kota Bekasi, kini menjadi perusak paru-paru masyarakat.
Tak dijaga, tak dirawat dan dibiarkan begitu saja, itulah kondisi ruang publik saat ini. Sungguh disayangkan, namun hal inilah yang terlihat dipelupuk mata kita saat ini. Meskipun masih banyak masyarakat yang mengunjungi tempat ini, namun kondisinya tak seindah dan senyaman dahulu.
Kondisi ini menuai kritikan pedas dari Ridwan Kamil, Gurbenur Jawa Barat pada 2022 lalu. Ruang publik yang telah disediakan seharusnya bisa memfasilitasi masyarakat untuk saling berinteraksi di hutan kota tersebut. Namun, Ridwan Kamil menilai bahwa Taman Hutan Kota Bekasi tak lagi dapat memfasilitasi masyarakat dengan baik.
Ia berjanji untuk membenahi fasilitas dan infrastruktur hutan kota untuk mengembalikan fungsi paru-paru Kota Bekasi, baik secara ekologis maupun sosial. Nampaknya, hal tersebut belum terealisasikan hingga hari ini.