Breportase.com,Indramayu- PLN Nusantara Power UP Indramayu menggelar pelatihan literasi keuangan dan inklusi keuangan bagi calon pekerja migran dan keluarga pekerja migran.
Hal ini adalah salah satu Komitmen PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Indramayu dalam pemberdayaan masyarakat terus dilakukan. Kali ini perusahaan bekerja sama dengan Migrant Care, organisasi nirlaba dalam pemberdayaan pekerja migran.
"Pelatihan ini merupakan salah satu aksi yang dilakukan oleh PLN NP UP Indramayu melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN Peduli by PLN Nusantara Power dan Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan pekerja dan purna pekerja migran yang diinisiasi oleh PLN NP UP Indramayu," kata Senior Manager UP Indramayu Munif, selasa (21/5/2024) kemarin.
Dijelaskan Munif, bahwa salah satu masalah dari pekerja migran adalah minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik. Hal ini menyebabkan ketika kembali ke tanah air mereka tidak berhasil mengalami peningkatan ekonomi.
“Tujuan besarnya adalah memperbesar peluang mereka untuk membuka lapangan pekerjaan di sini dan tidak kembali berangkat ke luar negeri sebagai pekerja migran,” jelasnya
Program TJSL yang dilakukan oleh PLN NP UP Indramayu mendorong para purna pekerja migran untuk berwirausaha dengan modal yang mereka dapatkan dari pekerjaan sebelumnya. Dengan tujuan tersebut, potensi peningkatan ekonomi dapat diraih tanpa harus bekerja ke luar negeri.
“Kami ingin berkontribusi dalam usaha pemerintah untuk memberdayakan pekerja dan purna pekerja migran. Tidak mungkin melarang mereka bekerja ke luar negeri tetapi kami ingin memberikan mereka pengetahuan yang cukup. Terutama tentang pengelolaan keuangan,” tandasnya.
Asep Kurniawan M. Pd, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu berterima kasih kepada PLN NP UP Indramayu atas dukungannya terhadap pekerja migran di Indramayu. Ia berharap kegiatan ini dapat membekali calon pekerja migran dan keluarganya untuk mengelola hasil pekerjaan itu menjadi lebih bermanfaat.
“Jangan sampai ketika pulang tidak ada hasilnya. Ujung-ujungnya berangkat lagi ke luar negeri,” kata Asep ketika membuka acara tersebut.
Indramayu merupakan salah satu penyumbang terbesar pekerja migran Indonesia. Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pada tahun 2023 terdapat 19.178 orang pekerja migran asal Indramayu. Jumlah ini sekitar 6,97 persen dari total PMI atau terbanyak dibanding wilayah lain di Indonesia.
Acara Pelatihan Literasi dan Inklusi Keuangan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh narasumber dari Migrant Care yang menggandeng Koalisi Perempuan Indonesia. Pengetahuan yang diberikan ini merupakan langkah awal agar para PMI siap ketika bekerja di negara penempatan maupun saat kembali pulang.(N.01/rls).